Kamis, 30 September 2010

“Perempuan Berjilbab”




Perempuan itu adalah perhiasan terindah yan g di ciptakan oleh Allah SWT di dunia ini. Perempuan diberi hati yang lembut, santun, dan bermutiara. Maka tidak pantaslah bagi kaum adam untuk menyakiti hati seorang mutiara. Hati perempuan itu lembut, tak kuat untuk tergoreskan sedikit luka saja. Wqalau itu hanya setitik.
Membahasa tentang perempuan, ada salah satu hadits yang mengatakan bahwa perempuan itu adalah aurat. “Dari Abdullah dari Nabi Muhammad shallallohu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda : Perempuan itu adalah aurat, maka jika ia keluar ia di iringi oleh setanHadits yang diriwayatkan dari Haidts Tirmidzi.
Maksudnya adalah apabila seorang perempuan keluar dari rumah apalagi dia memakai pakaian yang tipis, dan terlihat oleh kaum laki – laki (kaum adam), maka akan mengundang syahwat dari kaum adam terseubt. Di sebutlah perempuan sebagai aurat dan di iringi oleh setan.
Untuk mencegah hal tersebut diatas, Allah memerintahkan dan mewajibkan pada para perempuan muslim untuk berjilbab (menutup aurat). Hal ini dicantumkan dalam surat Al – Ahjab (59) yang artinya adalah sebagai berikut : “Wahai Nabi katakanlah kepada istri – istrimu, anak – anakmu, dan perempuan – perempuan kaum muslimin agar mereka mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
“Katakan lah kepada perempuan yang berima, hendaklah mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,. (QS. An – Nuur : 31).
Berdasarkan pada kedua surat tersebut diatas, dijelaskan bahwa setiap perempuan muslim wajib memakai jilbab, menutup dada dalam arti menutup hati dari perbuatan kotor dan tercela. Dan aurat bagi perempuan adalah seluruh bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Ibnu MAs’ud pernah berkata, “Perhiasan yang lahir (yang biasa tampak) adalah pakaian”. Dan di katakana pula oleh Ibnu Jubair bahwa “Wajah juga merupakan perhiasan lahir”. Dan ditambah oleh Sa’id Jubair yaitu, “Wajah dan kedua telapak tangan”.
Terdapat satu kisah di zaman Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah r.a bahwa ketika Asma’ binti Abu Bakar r.a bertemu dengan Rasullullah. Asma’ mengenakan pakaian yang tipis, kemudian Rasullullah memalingkan wajahnya seraya bersabda : “Wahai Asma’ sesungguhnya jika seorang wanita telah mencapai masa baligh (haid) maka tidak layak lagi bagi dirinya menampakannya,kecuali ini…(dengan mengisyaratkan pada wajah dan telapak tangannya)”.
Jelaslah dalam sabda tersebut, Rasullullah saw mengatakan bahwa seluruh tubuh adalah aurat, kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Maka yang lainnya selain kedua itu adalah perhiasan yang tidak boleh ditampakkan pada orang lain.
Dan sekarang marilah kita belajar menutup diri karena seorang perempuan yang bermutiara itu sesungguhnya adalah perempuan yang tertutup. Terhormatlah perempuan mutiara yang tertutup oleh jilbab suci, beserta menutup dadanya dari segala laku tercela.

Pengaruh Keluarga terhadap Kenakalan Remaja




Pengaruh keluarga yang bisa menyebabkan kenakalan remaja adalah :

  1. Keluarga yang Broken Home

Masa remaja adalah masa yang dimana seorang sedang mengalami saat kritis sebab ia akan menginjak ke masa dewasa. Remaja berada dalam masa peralihan. Dalam masa peralihan itu pula remaja sedang mencari identitasnya. Dalam proses perkembangan yang serba sulit dan masa-masa membingungkan dirinya, remaja membutuhkan pengertian dan bantuan dari orang yang dicintai dan dekat dengannya terutama orang tua atau keluarganya. Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa fungsi keluarga adalah memberi pengayoman sehingga menjamin rasa aman maka dalam masa kritisnya remaja sungguh-sungguh membutuhkan realisasi fungsi tersebut. Sebab dalam masa yang kritis seseorang kehilangan pegangan yang memadai dan pedoman hidupnya. Masa kritis diwarnai oleh konflik-konflik internal, pemikiran kritis, perasaan mudah tersinggung, cita-cita dan kemauan yang tinggi tetapi sukar ia kerjakan sehingga ia frustasi dan sebaginya. masalah keluarga yang broken home bukan menjadi masalah baru tetapi merupakan masalah yang utama dari akar-akar kehidupan seorang anak. Keluarga merupakan dunia keakraban dan diikat oleh tali batin, sehingga menjadi bagian yang vital dari kehidupannya.

Penyebab timbulnya keluarga yang broken home antara lain:

a.       Orang tua yang bercerai

Perceraian menunjukkan suatu kenyataan dari kehidupan suami istri yang tidak lagi dijiwai oleh rasa kasih sayang dasar-dasar perkawinan yang telah terbina bersama telah goyah dan tidak mampu menompang keutuhan kehidupan keluarga yang harmonis. Dengan demikian hubungan suami istri antara suami istri tersebut makin lama makin renggang, masing-masing atau salah satu membuat jarak sedemikian rupa sehingga komunikasi terputus sama sekali. Hubungan itu menunjukan situas keterasingan dan keterpisahan yang makin melebar dan menjauh ke dalam dunianya sendiri. jadi ada pergeseran arti dan fungsi sehingga masing-masing merasa serba asing tanpa ada rasa kebertautan yang intim lagi.

b.      Kebudayaan bisu dalam keluarga

Kebudayaan bisu ditandai oleh tidak adanya komunikasi dan dialog antar anggota keluarga. Problem yang muncul dalam kebudayaan bisu tersebut justru terjadi dalam komunitas yang saling mengenal dan diikat oleh tali batin. Problem tersebut tidak akan bertambah berat jika kebudayaan bisu terjadi diantara orang yang tidak saling mengenal dan dalam situasi yang perjumpaan yang sifatnya sementara saja. Keluarga yang tanpa dialog dan komunikasi akan menumpukkan rasa frustasi dan rasa jengkel dalam jiwa anak-anak. Bila orang tua tidak memberikan kesempatan dialog dan komunikasi dalam arti yang sungguh yaitu bukan basa basi atau sekedar bicara pada hal-hal yang perlu atau penting saja; anak-anak tidak mungkin mau mempercayakan masalah-masalahnya dan membuka diri. Mereka lebih baik berdiam diri saja. Situasi kebudayaan bisu ini akan mampu mematikan kehidupan itu sendiri dan pada sisi yang sama dialog mempunyai peranan yang sangat penting. Kenakalan remaja dapat berakar pada kurangnya dialog dalam masa kanak-kanak dan masa berikutnya, karena orangtua terlalu menyibukkan diri sedangkan kebutuhan yang lebih mendasar yaitu cinta kasih diabaikan. Akibatnya anak menjadi terlantar dalam kesendirian dan kebisuannya. Ternyata perhatian orangtua dengan memberikan kesenangan materiil belum mampu menyentuh kemanusiaan anak. Dialog tidak dapat digantikan kedudukannya dengan benda mahal dan bagus. Menggantikannya berarti melemparkan anak ke dalam sekumpulan benda mati.





c.       Perang dingin dalam keluarga

Dapat dikatakan perang dingin adalah lebih berat dari pada kebudayaan bisu. Sebab dalam perang dingin selain kurang terciptanya dialog juga disisipi oleh rasa perselisihan dan kebencian dari masing-masing pihak. Awal perang dingin dapat disebabkan karena suami mau memenangkan pendapat dan pendiriannya sendiri, sedangkan istri hanya mempertahankan keinginan dan kehendaknya sendiri.

2. Pendidikan yang salah

a.       Sikap memanjakan anak

Keluarga mempunyai peranan di dalam pertumbuhan dan perkembangan pribadi seorang anak. Sebab keluarga merupakan lingkungan pertama dari tempat kehadirannya dan mempunyai fungsi untuk menerima, merawat dan mendidik seorang anak. Jelaslah keluarga menjadi tempat pendidikan pertama yang dibutuhkan seorang anak. Dan cara bagaimana pendidikan itu diberikan akan menentukan. Sebab pendidikan itu pula pada prinsipnya adalah untuk meletakkan dasar dan arah bagi seorang anak. Pendidikan yang baik akan mengembangkan kedewasaan pribadi anak tersebut. Anak itu menjadi seorang yang mandiri, penuh tangung jawab terhadap tugas dan kewajibannya, menghormati sesama manusia dan hidup sesuai martabat dan citranya. Sebaliknya pendidikan yang salah dapat membawa akibat yang tidak baik bagi perkembangan pribadi anak. Salah satu pendidikan yang salah adalah memanjakan anak. Keadilan orang tua yang tidak merata terhadap anak dapat berupa perbedaan dalam pemberian fasilitas terhadap anak maupun perbedaan kasih sayang. Bagi anak yang merasa diperlakukan tidak adil dapat menyebabkan kekecewaan anak pada orang taunya dan akan merasa iri hati dengan saudara kandungnya. Dalam hubungan ini biasanya anak melakukan protes terhadap orang tuanya yang diwujudkan dalam berbagai bentuk kenakalan.

b.      Anak tidak diberikan pendidikan agama

Hal ini dapat terjadi bila orang tua tidak meberikan pendidikan agama atau mencarikan guru agama di rumah atau orang tua mau memberikan pendidikan agama dan mencarikan guru agama tetapi anak tidak mau mengikuti. Bagi anak yang tidak dapat mengikuti pendidikan agama akan cenderung untuk tidak mematuhi ajaran-ajaran agama. Seseorang yang tidak patuh pada ajaran agama mudah terjerumus pada perbuatan keji dan mungkar jika ada faktor yang mempengaruhi seperti perbuatan kenakalan remaja.

3. Anak yang ditolak

Penolakan anak biasanya dilakukan oleh suami istri yang kurang dewasa secara psikis. Misalkan mereka mengharapkan lahirnya anak laki-laki tetapi memperoleh anak perempuan. Sering pula disebabkan oleh rasa tidak senang dengan anak pungut atau anak dari saudara yang menumpang di rumah mereka. Faktor lain karena anaknya lahir dengan keadaan cacat sehingga dihinggapi rasa malu. Anak-anak yang ditolak akan merasa diabaikan, terhina dan malu sehingga mereka mudah sekali mengembangkan pola penyesalan, kebencian, dan agresif.

Dalam mengatasi kenakalan remaja yang paling dominan adalah dari keluarga yang merupakan lingkungan yang paling pertama ditemui seorang anak. Di dalam menghadapi kenakalan anak pihak orang tua kehendaknya dapat mengambil dua sikap bicara yaitu:

1.      Sikap atau cara yang bersifat preventif

Yaitu perbuatan/tindakan orang tua terhadap anak yang bertujuan untuk menjauhkan si anak daripada perbuatan buruk atau dari lingkungan pergaulan yang buruk. Dalam hat sikap yang bersifat preventif, pihak orang tua dapat memberikan atau mengadakan tindakan sebagai berikut :

a. Menanamkan rasa disiplin dari ayah terhadap anak.
b. Memberikan pengawasan dan perlindungan terhadap anak oleh ibu.
c. Pencurahan kasih sayang dari kedua orang tua terhadap anak.
d. Menjaga agar tetap terdapat suatu hubungan yang bersifat intim dalam satu ikatan keluarga.

Disamping keempat hal yang diatas maka hendaknya diadakan pula:

a. Pendidikan agama untuk meletakkan dasar moral yang baik dan berguna.
b. Penyaluran bakat si anak ke arab pekerjaan yang berguna dan produktif.
c. Rekreasi yang sehat sesuai dengan kebutuhan jiwa anak.
d. Pengawasan atas lingkungan pergaulan anak sebaik-baiknya.
2. Sikap atau cara yang bersifat represif

Yaitu pihak orang tua hendaknya ikut serta secara aktif dalam kegiatan sosial yang bertujuan untuk menanggulangi masalah kenakalan anak seperti menjadi anggota badan kesejahteraan keluarga dan anak, ikut serta dalam diskusi yang khusus mengenai masalah kesejahteraan anak-anak. Selain itu pihak orang tua terhadap anak yang bersangkutan dalam perkara kenakalan hendaknya mengambil sikap sebagai berikut :

a.Mengadakan introspeksi sepenuhnya akan kealpaan yang telah diperbuatnya sehingga menyebabkan anak terjerumus dalam kenakalan.
b.Memahami sepenuhnya akan latar belakang daripada masalah kenakalan yang menimpa anaknya.
c.Meminta bantuan para ahli (psikolog atau petugas sosial) di dalam mengawasi perkembangan kehidupan anak, apabila dipandang perlu.
d. Membuat catatan perkembangan pribadi anak sehari-hari.

Perubahan Dalam Hidup



          Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai perubahan itu dimulai dari diri sendiri (Al – Qur’an)

          Sobat – sobat semua,
          Tatkala setiap manusia akan dilahirkan kedunia, sesungguhnya setiap manusia telah ditentukan nasib dan takdirnya sendiri – sendiri oleh Allah SWT. Semua hal, mulai dari rizki, jodoh, kapan, dimana dan saat bagaimana kita mati, itu semua telah di atur Allah dengan sedemikian rupa, dan serapih mungkin tanpa ada satupun manusia yang terlewatkan. Semua sudah tertulis dalam catatan kehidupan kita yang Allah buatkan.
          Namun, satu hal yang harus kita ketahui bahwa semua hal tersebut tidaklah mutlak harus terjadi pada diri kita. Karena Allah telah memberikan kita jalan sebagai manusia untuk merubah apa yang tertulis, sebelum perubahan itu menjadi lebih baik ataupun lebih buruk.
          Setiap jiwa yang pernah dan akan mengisi raga kita untuk hidup dikemudian hari diberikan satu hal yang istimewa dari Allah SWT. Satu hal yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya di muka bumi. Yakni akal dan fikiran.
          Ya, hal ini dapat membuat kita berfikir secara kritis, dan mengambil tindakan terhadap apa yang dating pada manusia. Semua manusia memiliki kemampuan yang sama terkecuali umat Yahudi yang memiliki kecerdasan lebih dibadingkan umat yang lainnya. Hal ini terjadi karena Allah SWT telah menjanjikan kecerdasan lebih untuk umat Yahudi.
          Sobat – sobat semua,
          Lalu, apakah kita telah mempergunakan akal dan fikiran kita secara optimal?
          Secara garis besar sebenarnya kita telah menggunakan otak kita dalam kehidupan kita sehari – hari. Setiap tindakan dan perilaku yang kita lakukan selalu didasarkan pada akal dan fikiran yang kita miliki. Namun, alangkah disayangkan apabila kita lebih menggunakannya untuk hal – hal yang cenderung negative. Bukan hal – hal yang positif.
          Pada saat seseorang dijatuhi cobaan kemiskinan, yang ada dalam otak kita hanyalah bagaimana cara kita agar kaya secara cepat. Dan ironisnya, cara yang lebih sering dilakukan adalah cara yang salah, bukan malah cara yang baik.
          Pernahkah kalian dengar sebuah kata indah dari Rasullullah bahwa, “Sesungguhnya aku adalah seorang tauladan yang paling baik”? tapi kenapa kita tidak mencontoh Nabi kita sendiri sebagai tauladan yang paling baik?
          Berdasarkan hal ini sudah sepatutnya kita  berperilaku dengan mencontoh Rasullullah. Jangan mencontoh orang lain yang belum tentu menjadi tauladan yang baik.
          Sebelum berakhir mari kita sekilas membaca tentang kisah klasik yang menarik.
          “ada seorang pelacur yang saat itu ia ingat pada Allah SWT setelah ia melakukan ritual pelacuran. Dia mencari seorang ulama untuk membantunya bertaubat. Namun ketika ia berjalan ditengah padang pasir yang sangat panas ia merasa sangat haus dan tidaqk tahu harus mencari air dimana. Lalu ia menemukan sebuah sumur yang airnya sedikit, pendek cerita ia berhsil mendapatkan sedikit air untuk minum. Namun ia menemukan seekor anjing yang kehausan dan hampir mati. Dia berfikir, jika aku meminumnya anjing itu akan mati, tapi jika kuberikan air ini pada anjing itu maka aku yang akan mati. Namun karena rasa ibanya akhirnya ia berikan air itu pada si anjing. Dan apa yang terjadi? Perempuan itu mati. Namun Allah mengampuni segala dosa yang diperbuatnya di masa lalu. Karena ia mau melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik.
          Subhanalloh… maha Suci Allah.

“Pilih Perawan atau Non Perawan???”


Di zaman ini, yang dikatakan sebagai zaman serba bebas, sanagat marak adanya seks bebas, MBA (menikah karena kecelakaan/hamil diluar nikah). Di zaman yang serba bebas ini pula banyak orang yang tak lagi mempermasalahkan keperawanan seorang gadis. Mereka bilang  yang penting pengalaman bukan keperawanan”.
Tapi se jujurnya yang mana yang lebih disukai oleh pria? Apakah perawan ataukah non perawan?
Sebelumnya semua pembaca harus ingat, jangan mengatakan wanita tetapi katakanlah perempuan. Saya lebih suka mendengar kata perempuan dibandingkan wanita.
Kenapa ?
Karena perempuan terkesan lebih halus dan berbobot. Sementara wanita saya takut disangkutkan atau tertukan dengan arti negative. Coba semua fakir adakah kata “Perempuan Tuna Susila” atau “Perempuan Panggilan”, “Perempuan Bayaran” dan lain – lain yang bertittle Perempuan? Yang ada itu “Wanita Tuna Susila”, “Wanita Panggilan”, dan “Wanita Bayaran”. Jadi mulai sekarang sebutlah perempuan, bukan wanita.
OK, kembali pada bahasan kita!
            Saya sempat membaca dalam sebuah blog, yang ternyata mengatakan bahwa ada sebuah penelitian, atau reset yang dilakukan di Australia oleh majalah ternama yaitu Majalah FHM mengenai model seperti apa yang disukai oleh para kaum laki – laki. Penelitian ini dilakukan terhadap kurang lebih sekitar 57.000 pria. Seluruhnya dimintai keterangan atau pengakuan tentang criteria perempuan seperti apa yang di idam – idamkan? Perempuan seperti apa yang ingin mereka nikahi?
            Ternyata terdapat hasil yang sangat mengejutkan dalam reset tersebut. Atau mungkin dan bahkan terbilang sangat ironis.
            Survey tersebut membuktikan 28% persendari jumlah seluruh pria tersebut mengungkapkan bahwa mereka inginmenikahi perempuan yang kesuciannya belum tersentuh, atau dengan kata lain adalah perempuan yang masih perawan.
            Namun jumlah pria yang tak mempersoalkan hal tersebut ternyata lebih banyak. Dengan hasil reset mencapai 41%. Yang justru ternyata menginginkan wanita yang telah melakukan hubungan seks dengan 5 pria yang berbeda. Dengan alasan mementingkan pengalaman, pukan keperawanan.
            Dan yang tidak kalah mengejutkan adalah, 5% dari pria – pria tersebut memilih wanita yang telah berganti pasangan seks 15kali atau mungkin lebih.
            Apa mungkin masalah pengalaman bermain seks dan keseruan dalam melakukan permainan sek menjadi pertimbangan yang cukup prioritas dalam hal ini?
            Dan kita lihat di Indonesia. Seks bebas ini sudah sangat marak dan sudak tidak ditutup – tutupi lagi. Dalam setiap harinya jumlah pelaku seks dini atau seks diluar nikah meningkat signifikan. Namun dalam memilih pasangan hidup dikemudian hari. Para pria Indonesia cukup terbilang munafik. Mayoritas dari para pria di Indonesia memilih perempuan perawan, padahal keperawanan para perempuan mereka – mereka juga yang merenggut.
            Tapi di luar keegoisan para pria di Indonesia ada pula yang sama seperti orang – orang luar yang tidak mementingkan keperawanan. Mereka lebih menginginkan pengalaman, walaupun jumlah pria seperti ini relatif sedikit dibandingkan pria yang menginginkan perempuan perawan yang jumlahnya sangat banyak. (end)

Bagaimana Aku Nanti Jika Aku Hanyalah Sosok Benda Terkekang




# Aku tlah  lelah mengikuti
Semua langkah kakimu
Dan berharap bisa memilikimu
Berbagai cara telah aku lakukan
Untuk hidupmu….
Hingga aku mengorbankan hidupku
Buka hatimu….
Bukalah sedikit untuku..

            Tahu lagu ini?
            Semua pasti hapal lagunya. Tapi dalam hal ini, bukan diartikan untuk kisah romantika percintaan di dunia para remaja. Melainkan konflik hati seorang anak yang beranjak dewasa terhadap kekangan, beban fikiran, emosi seorang anak pada orang tua, pada rumah, pada lingkungan keluarga.
            Keluarga yang berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu KULA dan WARGA “kulawarga”, berarti “anggota” atau  “kelompok kerabat”. Dan keluarga dapat diartikan sebagai lingkungan dimana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Adapula yang dikatakan  “keluarga inti” (nuclear family) yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak – anaknya. Dan keluargalah yang menjadi tempat pembelajaran pertama, alat sosialisasi pertama, dan juga sebagai tempat bergaul yang pertama kalinya.
            Tapi bagaimana jika seorang anak terkekang, dan benar – benar merasa tidak nyaman dalam keluarga?
            Kala itu ku lihat sebuah benda terkapar di gemerlap lantai diskotik, entah sengaja ataukah tidak terdengar olehku suara jeritan hatinya yang mengamuk, emosi, menangis, dan dalam keadaan mabuk seperti saat itu. Terdengar sedikit samara suara jeritannya “bagaimana aku nanti jika aku hanya hidup dalam kekangan? Aku tak mau pulang malam, aku tak mau mabuk seperti ini, aku ingin mereka seperti yang ku harapkan”. Diskotik yang bising, dan ramiapun seakan seperti sebuah tanah pekuburan yang sepi untukku seletah mendengarnya. Anehnya aku berteriak padanya ditengah kebisingan “Kau anak pemberontak nak!”
            Di kala yang kedua, saatku ingin memotret tubuhku dengan sebuah kamera kesayanganku, dengan latar di emper – emper pasar yang kumuh dan begitu padat. Ku dapati sosok benda yang terkekang, namun dengan daya yang berbeda dengan benda yang ku temui di diskotik lalu.
            Kali ini dia menangis sejadi – jadinya, dia lemah, dia tak sempurna, dan diam tak berdaya. Ku tengadahkan wajahnya dengan mengangkat dagunya, sambil ku kecup sedikit bibisnya yang merah basah air mata, “Kau cengeng saying, tak sepantasnya kau begini. Tak usah kau terbelenggu dengan kekangan – kekangan yang kau rasakan. Berbuatlah sejadinya, sebisa, dan seperti yang kau inginkan”.
            Dan inilah kala ketiga ku, yang ku fikir begitu membosankan. Saat itu, hatiku  termenung menyisiri pantai yang menenangkan dan terkadang meninggikan emosiku karena gemuruhnya. Bruk… seorang kakek tua yang ku fikir depresi tiba – tiba menubrukku hingga kami jatuh bersamaan. Tiba – tiba pula beberapa detik setelah ia berlari – lari kecil sampai akhirnya jauth menabrakku. Kakek tua itu menangis, merengek, memanggil – manggil ibunya. Ya ampun sungguh seperti seorang anak kecil berumur 5tahun.
            Ku fikir mungkin benar dugaanku tadi, kakek – kakek ini pasti depresi berat. Mungkin karena di tinggal ibunya, atau istrinya, atau entahlah. Tapi aku bingung. Harus bagaimana aku? Bagaimana caraku membuatnya berhenti menangis?
            Selang beberapa menit, dating seorang ibu muda yang ku taksir umurnya sekitar 40an. Lari tergesa – gesa seperti mencemaskan sesuatu. Tapi kenapa dia berlari ke arahku? “Oh, mungkin dia adalah anak si kakek yang dengan sabar merawatnya.
            “Aduh anak mama. Kamu tidak apa – apa sayang? Apa yang sakit? Cup – cup. . .jangan menangis lagi ya saying, nanti mama belikan es krim kesukaanmu ya!” rayu si ibu dengan lembut.
Hah? Seorang perempuan 40 tahun memiliki anak seorang kakek – kakek.?
            Tak mungkin. Ini tidak akan mungkin. Apa – apaan ini? Semua kekonyolan ini tak lucu bagiku. Membuatku merasa sangat mual.
            Lalu seorang lelaki berbadan tegap berusia sekitar 48 tahun yang terlihat sangat sangar, dan galak mendekatiku. “Tenang nak, dia anak kami”. Aku semakin kaget, dan aku berfikir apa ini ada hubungannya dengan kedua benda yang ku temui di waktu yang lalu?
            Mungkin saja iya. Akhirnya dapat ku simpulkan, ternyata ini akibat dari kekangan itu.
            Bagi semua pembaca mungkin ada yang menganggap tulisan ini sungguh sangat konyol. Bahkan mungkin mencibirnya. Namun inilah yang saya sebut pengibaratan. Tapi pasti ada juga yang berkata “Ya ampun kasihan juga ya anak – anak yang terkekang” atau “alah menurut saja, itu kan orang tuamu. Bagaimanapun mereka kau tetap harus tunduk!”. Atau bahkan menagis, terharu, tertawa sampai terpingkal – pingkal dari kekonyolan yang penuh arti ini.
            Itulah manusia dengan emosi dan pemahaman yang satu sama lain slaing berbeda. Saya tidak akan menyalahkan itu.
            Tapi jelas dari cerita saya ini kita dapat menyimpulkan kembali, bahwa sedikitnya ada 3 (tiga) hal negative yang dapat ditimbulkan oleh kekangan, apakah sang anak itu menjadi lebih menyenangi kehidupan luar yang bebas, dan bahaya demi kesenangan semata, membangkang, lemah, pendiam, atau bahkan mentalnya tidak berkembang sesuai dengan umurnya. Sehingga si anak hanya dapat bergantung pada orang tua tanpa mengetahui luasnya dunia luar yang bisa dipositifkan. (end)

Rabu, 29 September 2010

Kini Semua Disangkutkan Pada Kiamat



Kiamat 2012, itu yang sekarang menjadi sebuah kontraversi di berbagai media – media. Ramalan mengenai kiamat yang katanya jatuh di 2012 ini sebenarnya brawal dari ramalan Suku Maya. Diperhitungkan oleh mereka, tanggalan akan berhenti pada 21 Desember 2012. lalu disangkut – sangkutkan lagi dengan ajaran Islam. Orang – orang Islam berpegang pada teguh pada kiamat yang akan jatuh pada hari Jum’at. Dan tepat pada 21 Desember 2012 itu adalah hari Jum’at.
Banyak yang mempercayai ramalan tersebut, bahkan dikabarkan orang – orang di Suku Maya banyak yang membunuh dirinya sendiri, karena tidak ingin bertemu dengan kiamat 2012 tersebut. Lalu munculah film yang berjudul “2012” dengan berbagai kehancuran yang mengambarkan sebuah kiamatdi 2012 mendatang. Dan seperti kita ketahui film ini sangat booming, banyak yang berminat untuk menonton. Artis -  artis serempak menonton, saat di wawancarai hamper seluruh dari mereka mengatakan “Ya penasaran aja sama filmnya, ya ini juga buat pelajaran bagi kita sendiri yah.. untuk lebih mempertebal iman, memperbaiki diri, dan agar kita selalu ingat pada Allah SWT”. Kira – kira apabila disimpulkan seperti itulah kata – kata para artis kita. Tapi kitapun tidak tahu, apakah yang mereka katakana itu benar akan mereka jalani yaitu untuk mendekatkan diri pada Allah SWT ataukah hanya sekedar ucapan di infotaiment.
Film ini juga sangat controversial, karena film ini di anggap sebagai film yang dapat mengubah pola piker umat Islam. Terlebih lagi ternyata di ending film ini masih ada banyak manusia yang selamat atau dalam artian masih hidup dari kiamat tersebut. Itu sesuatu hal yang mustahil.
Setelah ditelusuri lebih lanjut lagi, dengan menggunakan ilmu pengetahuan. Dijelaskan bahwa pada 2012 itu akan terjadi badai matahari. Bahkan sekarang dikabarkan bahwa badai matahari tersebut sudah terjadi. Dan karena beredarnya isu mengenai badai matahari tersebut, rata – rata orang – orang sudah melupakan isu kiamat 2012.
Tapi ternyata muncul lagi hal – hal yang tergolong cukup atau bahkan sangat aneh. Seperti kejadian hujan aneh di wilayah Jepang, hujan darah di beberapa wilayah Indian, bahkan air terjun darah di kutub. Media – media menyebutkan bahwa itu adalah bentuk kemurkaan Allah terhadap ulah – ulah manusia. Tapi ada pula yang menyebutkan bahawa hal – hal tersebut adalah keagungan Allah semata.
Dan ada juga, bahkan tidak sedikit orang yang mengait – ngaitkan hal ini dengan kiamat. Lagi – lagi kiamat yang disebut. Media – mediapun ikut ramai membritakan isu – isu tersebut. Bahkan hampir setiap hari. Seolah menjadi berita utama di infotainment, seperti tidak ada topic lain setiap harinya, mungkin artis – artispun kalah tenar dengan pemberitaan ini.
Yang paling kontroversial adalah mengenai foto – foto bayi yang lahir dengan mata satu di Israel. Banyak yang mengatakan bahwa bayi itu adalah bayi Dajjal. Yang selama ini kita percaya bahwa Dajjal akan dating saat kiamat. Di internet apalagi, foto – foto bayi Dajjal ini tersebar luas. Lagi – lagi hal ini di sangkutkan dengan kiamat. Sehingga isu kiamat semakin mencuat, heboh, dan gempar.
Setelah berita – berita itu muncul, semakin banyak pula berita – berita yang tak kalah anehnya dengan sebelumnya. Contohnya mengenai artis – artis besar yang namanya sedang mencuat atau naik daun yang digosipkan bergabung dengan sebuah kelompok rahasia “illuminati”. Ada beberapa yang dikabarkan bergabung dalam anggota ini, diantaranya adalah Rihana, Justin Bieber, dan lainnya. Orang – orang inilah yang disebut sebagai “illuminatus”.
Dan dipercaya bahwa orang – orang ini memengaruhi pendengarnya dengan musik – musik yang mereka bawakan. Musik – musik mereka itu seperti memiliki “Mind Control” yang dapat mengubah pola pikir para pendengar untuk dapat bergabung seperti mereka.
Illuminati ini memang dikait – kaitkan dengan Dajjal. Yaitu kelompok pemujaan terhadap Dajjal. Jadi, jika kita mendengar lagu – lagu dari penyanyi – penyanyi teersebut maka sama saja dengan kita sedang mendengar puji – pujian terhadap Dajjal. Seolah – olah musik menjadi sebuah media yang mudah untuk dijadikan alat yang ditugaskan untuk memengaruhi pola pikir umat manusia.
Banyak musisi yang pada penampilannya itu, baik live ataupun dalam video clipnya menggunakan symbol dari lambang – lambang illuminati. Seperti lambang teh eye of providence, segitiga bermata satu, dan banyak lagi yang mengacu terhadap Dajjal. Bahkan tidak hanya dalam musik saja. Tetapi pernah terlihat dalam film – film kartun yang menggunakan lambang segitiga bermata satu tersebut.
Inilah berita – berita terpenting, dan yang terheboh di dunia maya. Jadi, dapat dipastikan bahwa sekarang – sekarang ini umat manusia dunia secara tidak sadar keimanan dan ketaqwaannya itu sudah dipertanyakan. Apakah ini? Apakah itu? Kenapa begini? Kenapa begitu? Dan berbagai macam petanyaan yang dimulai dengan kata “apakah”, dan “kenapakah”. Banyak orang – orang yang tergolong pada musyrik. Seperti lebih percaya terhadap ramalan – ramalan, terutama yang beredar pada media cetak. Keimanan umat manusia terhadap Allah SWT banyak yang hancur, rusak, minim, dan lain – lain. Inilah yang disebut sebagai krisis keimanan. Dan ini lebih pantas disebut sebagai kiamat keimanan, dikarenankan kemusyrikan yang merajalela saat ini.


Selasa, 28 September 2010

Jadialah Penguasa Tekno Bukan Dikuasai Tekno




 Teknologi yang pesat dijaman sekarang ini memang jelas membuat kita merasa termanjakan. Apalagi dengan anak muda masa sekarang, yang cenderung memiliki sifat selalu ingin praktis, instant, atau yang sering mereka bilang dengan kata “gak mau ribet”. Kali ini kita akan mebahas mengenai remaja yang mementingkan teknologi (handphone).
Remaja sekarang kebanyakan memang selalu menggenggap alat komunikasi yang satu ini. Dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun. Ke kamar mandi, ke sekolah, ke mall, bahkan tidurpun Hp ikut menikmati bantal dan kasur kita yang empuk. Coba kita lihat seluruh sekolah di Indonesia hampir 90% murid – muridnya selalu membawa Hp ke sekolah, entah apakah itu untuk urusan yang sangat penting, cukup penting, atau memang benar – benar tidak penting. Kebanyakan mengatakan gengsi saja apabila tidak memperlihatkan atau memamerkan diri yang mengenal kecanggihan teknologi.
Namun imbasnya terhadap konsentrasi belajar memang dapat dikatakan cukup tinggi. Tanpa kita sadari, sekarang kita lebih bersikap acuh terhadap pelajaran, dan lebih memprioritaskan HP untuk koneksi pergaulan yang di anggap sangat – sangat penting. Katanya agar tidak dianggap kuper (kurang pergaulan).
Riset membuktikan bahwa walaupun dikelas sedang ada guru yang menerangkan, para murid tetap saja mementingkan HP, rata – rata pasti soal SMS, bisa jadi missage dari teman, kenalan, sahabat, atau bahkan pacar yang selalu di agungkan dan di pentingkan. Ini memang selalu menjadi rutinitas para pelajar kebanyakan, dan sekaligus menjadi hal yang menjengkelkan bagi para guru di sekolah.  Bahkan saat waktunya ulangan tiba HP tetap dibawa. Mungkin ini adalah suatu penyakit ketergantungan terhadap teknologi yang memanjakan.
Bahkan banyak kejadian, meskipun HP dilarang di bawa saat ulangan atau saat belajar. Para pelajar justru nekat membawanya. Ada yang menyembunyikannya didalam rok, baju, sepatu, atau tempat pensil. Ini memang terdengar lucu dan konyol. Namun nyatanya memang seperti itu. Hanya karena ingin menjalankan ritual SMS-an, Facebook-an, Chatting-an, dan lain sebagainya. Bahkan tidak hanya untuk itu, bertukar kunci jawaban saat ulangan, baik via-SMS, ataupun via-Bluetoothpun menjadi rutinitas biasa. Itu sangat marak saat ada ulangan di sekolah.
Kemyataan yang merugikan ini memang sudah sangat tidak asing lagi. Saat didalam kelas, saat orang – orang pintar nan pandai sedang sibuk merumus atau memperhatikan guru yang menerangkan, oknum – oknum tertentu yang seringkali menjadi catatan hitam para guru sibuk mengotak – atik HP. Terkadang dibawah meja, didlaam tas sekolah, tempat pensil, atau di tutupi buku agar tidak terlihat oleh guru pengajar. Justru oknum – oknum seperti inilah yang menjadi mayoritas.
Inilah salah satu dari sekian banyak kejadian salah kaprah di kalangan remaja sekarang. Salah pemahaman tentang arti media teknologi yang serba canggih. Apa kita mau kembali pada keadaan yang serba sederhana? Toh pada saat itu remaja – remaja tidak pernah bersikap neko – neko. Malah sangat rajin. Beda dengan para remaja sekarang yang hanya ingin bermanja – manja dengan  teknologi.
Masih ingatkah kita akan apa yang Soekarno katakan? “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno)
Begitu hebat ternyata remaja itu sebenarnya, hanya saja pengaplikasian diri yang kurang baik dari diri remaja. Namun masa depan telah terkoyak oleh godaan teknologi. Sebisa mungkin kita luruskan kembali fungsi baik dari teknologi yang satu ini. Karena 1 remaja yang dibutuhkan Bung Karno adalah remaja yang mementingkan ilmu bukan kesenangan semata.(end)

Senin, 27 September 2010

Saat Senja Membuka Sesal




Detak jam seakan memburu rasa

Matahari melenggang terlihat manis

Serukan kata “segeralah pulang nak”

“Rasakan masa ayahmu yang satu jam lagi”


Ku melamun ditengah hiruk pikuk tanya

“Tak malukah engkau wahai anakku?”

“Tak malukah kau pada kain di kepalamu?”

Yang melilit manis batasi keburukanmu


“Apa kau tak malu akan jilbabmu nak?”

“Apa kau tak malua atas pujian manis mereka?”

Suara itu buatku bimbang dan tersentak

Karena kebencianku akan laki-laki paruh baya itu


Ini senja yang menutup terangnya hari

Hujan tlah menangis dan angina menatap sayu

Tuhan, lelaki itu kini terbaring berselimut putih

Lemah… tak lagi sanggup membuka mata


Hawa dingin yang rapuhkan setiap inci belulang

Tuhan..kini aku merasa sangat sesal

Bagaimana bias aku menagisinya,melamunkannya?

Padahal kebencian saat ini tlah menenangkanku


Ku terhenyak saat mereka berdatangan

Sampaikan rasa turut berduka cita

Salamiku saat ku dalam kosong terpuruk

Menyusul sesal dan kebencianku

Kini saanya dia untuk pergi bertenang diri

Saat aku dalam keadaan selsal yang dulu teralpakan

Menjadi raja yang diantar ratusan rakyat

Setia seruakan lafaz “Laa ila haillalah”


Dan sampailah kini istana gelapnya

Jerit rindu akan matanya yang dulu masih terbuka

Di iringi gemericik hujan saat malam di kesepian

“Tuhan bagaimana dengan sesalku kini?”

Yang sesaaT  bayangi kekosonganku…

PUISI UNTUK SANG PEMIMPIN

PUISI UNTUK SANG PEMIMPIN

Ini adalah suara seorang remaja, suara kesedihan, suara tanpa kebanggaan. Yang terukir dalam sederet kalimat indah walau tak seindah tanahku yang dulu. Dengarlah wahai kau pemimpinku.

    Wahai kau yang disana...
    Tak lihatkah engkau keindahan yang tengah teralpakan ini?
    Tak sayangkah kau akan warna hidup ini?
    Mengapa hidup harus kalah oleh air?
    Mengapa damai harus hancur tanpa air pula?
    Kering salah... Basahpun tetap saja salah
   
    Bagaimana benar yang sebenarnya itu?
    Apa harus mendengar teriakan terlebih dulu?
    "TOLONG...TOLONG...TOLONG..."
    Seperti itukah?
    Apa harus tubuh mereka kekeringan terlebih dahulu?
    Ataukah harus mayat yang kaku kau lihat bergelimpangan dahulu?

    Tahukah engkau tuan?
    Rasa takut bersemadi dalam tangis dan doa mereka
    Lirih dan bersabar setiap kali musim berganti
    Entah apa yang sebenarnya mereka tunggu
    Karena datangnyapun tak tahu darimana
   
    Tuan...mereka kesakitan..kedinginan..kelaparan..
    Saat bumi muntahkan air dari kegeraman alam
    Saat hawa panas selimuti kekeringan hati
    Merekalah yang rasakan sengsaranya peringatan
   
    Ingatlah tuan..peringatan takan dimakan terdakwa saja
    Melainkan mereka juga yang tak berdosa
    Melainkan mereka juga yang tak tahu salahnya apa
    Menjerit...menangis...mati..koma..
    Sungguh sakit aku rasakan itu

    Andai tuan tahu
    Andai aku seorang kaya
    Tak akan ku dapati mereka menangis
    Kedinginan, kehausan, kesakitan lagi

    Sayang...aku hanya dapat berangan
    Ditengah kesengsaraan saudaraku itu
    Dibawah hiruk pikuk tikus-tikus menyebalkan
    Namun hukum tak cukup jadi racun tikus

    Denagrlah suara-suara ini tuan
    Kasihan saudaraku itu
    Haknya terasa menjadi satu angan yang berlebihan
    "saat ingin merasakan beras berlimpah"
    "Saat ingin merasakan mobil mewah"
    "Saat ingin menikmati duniawimu tuan"
    "dan saat ingin tidur dalam lelap yang layak"

Cinta Sejati yang Hilang Untuk Selamanya

Tema : Semangat Untuk Bangkit

Cinta Sejati yang Hilang Untuk Selamanya

            Huh…hari minggu memang yang melelahkan untukku. Kerja, kerja, dan kerja. Itulah caraku mengisi weekend setiap minggunya. Bekerja di suatu lembaga social khusus konsultasi HIV dan pengendalian psikologi remaja. Walaupun memang usiaku saat ini masih belum genap 17 tahun. Terang saja berbada dengan para senior – seniorku yang usianya berkisar sekitar 20 tahun ke atas. Tapi aku tak sedikitpun merasa risih dan canggung, karena aku fakir inilah yang ku sebut pengalaman hidup. Mencari ilmu dan menyumbangkan ilmu yang ku miliki walaupun memang ilmu yang ku punya tak seberapa.
            Hari ini adalah hari minggu, itu artinya inilah saatnya aku pergi bekerja. Jam kini menunjukan tepat pukul 08.00. Wah gawat aku kesiangan lagi, untungnya perjalanan dari rumah ke tempat kerja tidak begitu jauh mungkin hanya memakan waktu kurang lebih sekitar 10 atau 15 menit saja.
            Sebenarnya ada satu hal yang membuatku tidak betah berlama – lama diam di kantor, yaitu adanya Mas Randi seniorku yang super menyebalkan dan jahil. Hari pertama bekerja di sana aku sudah terperangkap ke dalam jebakannya, celanaku kotor karena ditempeli permen karet oleh Mas Rendi. Mengesalkan bukan?
            Ceritanya, sampailah aku di di tempat kerjaku. Di halaman nampak Mbak Nita dan Mas Iful yang sedang membereskan berkas – berkas, entah berkas – berkas apa. Aku menghampiri mereka untuk sekedar menyapa, “Namaste all !” sapaku. “Hei si kecil sudah datang rupanya ! Hebat pagi sekali kau datang sayang.” Seru Mas Iful meledekku. Tanpa ku hiraukan ledekan dari Mas Iful aku terus berjalan menuju ruang kerjaku. Entah kenapa hari ini rasanya begitu malas dan sangat membosankan tak ada semangat sedikitpun hari ini. Apalagi saat masuk ke ruang kerjaku, aku di sambut dengan map - map yang berbeda warna menumpuk di meja kerjaku. Map tersebut berisi biodata pasien yang khusus di serahkan padaku yang akan datang hari ini dalam jam yang berbeda. Itu artinya pekerjaanku hari ini menumpuk dan sudah dapat di pastikan aku pulang lebih sore dari biasanya hari ini. Karena dengan satu pasien saja aku dapat menghabiskan waktuku minimal 30 menit. Tak sedikitpun ku buka apalagi ku baca map – map itu. Rasanya sangat malas.
            Aku berjalan ke ruang kerja Mas Randi. Walaupun sebenarnya sangat malas bertemu dengannya di pagi hari seperti ini. Bisa – bisa hari liburku lebih hancur karena melihat orang yang paling menyebalkan bagiku. Tapi aku terus berjalan dengan tujuan semoga dia mau membantuku menghadapi pasien yang begitu banyak hari ini. Tak berapa lama samapilah aku di ruang kerjanya, ternyata Mas Randi sedang duduk dengan santainya sambil menghisap sebatang rokok. Aduh….baru melihatnya saja aku sudah merasa sangat kesal, sesak, dan rasanya ingin melemparnya ke lautan sana agar aku tak melihatnya lagi. Aku duduk di kursi dengan wajah kesal, “Mas msemua map ini apa harus aku yang mengerjakan? Terus Mas kerja apa dong? Gak ada andilnya banget. Orang lain sibuk, ini malah enak – enakan di sini. Bantuin kerjaan aku dong Mas !” pntaku. “Laah itu kan memang tugasmu. Ngapain aku capek – capek bantuin kamu. Psikologi kan memang bagianmu. Malas aku ! Pergi sana, dasar anak kecil kerjanya ganggu mulu kesenangan orang!” Bentaknya sambil menjitak kepalaku.
            Hatiku kesal sekali. Ingin rasanya aku membalas sikapnya yang begitu menyebalkan itu. “Ukh….dasar cowok menyebalkan, jelek, sok cool, perjaka tua. Kalau aku bukan juniormu sudah aku jitak 100 kali kepalamua itu !” ( bentakku dalam hati ) . akupun keluar dari ruang kerjanya dengan menggandeng rasa kesal.
            Setelah itu pasienku berdatangan dari mulai orang depresi hingga orang yang sekedar ingin curhat padaku. Hufh….waktuku terkuras lama sekali. Waktu kini menunjukan pukul 15.00. aku belum bisa pulang karena masih ada satu pasien yang harus aku tangani lagi.
            Tak lama kemudian Mas Iful dating ke ruang kerjaku, “Hei nona cantik, lelah yahh? Semangat lah ! tinggal satu pasien lagi kok. Ini udah dating. Langsung di suruh masuk sajakah? Atau mau istirahat dulu?” Tanya Mas Iful ramah. “Langsung saja Mas kepalang capek aku.” Balasku lemas. “OK” sambil bergegas pergi memanggil pasien terakhir itu.
            Oh iya….yang aku ceritakan adalah mengenai pertemuanku dengan seorang pasien yang mengalami depresi karena di vonis terjangkit HIV yang sudah cukup parah. Kira – kira siapa ya orang itu?
            Hmmm….kira – kira sepuluh menit kemudian datanglah seorang ibu bersama dengan seorang anak laki – laki yang terlihat sangat lesu, pucat, dan pandangan yang kosong entah dimana fikirannya tengah berimaji, seakan – akan sudah tak ada lagi gairah hidup atau mungkin tak mengenal kata gairah hidup itu seperti apa wujudnya. “Permisi neng, boleh ibu masuk?”Tanya ibu paruh baya itu dengan lembut dan suara lirih menahan sedih yang teramat sangat dirasakannya. Seketika fikiranku buyar karena suara sang ibu. Aku melihat anak laki – laki itu dan seketika entah kenapa aku merasa simpatik yang berbada di bandingkan pasien – pasienku yang lain. “Eh…emmm..anu..iyah bu silahkan…silahkan masuk bu” balasku sedikit gugup. “ayo bu silahkan duduk” sambutku sambil melempar senyum ramahku. Dan ibu itu pun duduk di kursi tepat di depan meja kerjaku bersama anaknya yang sedari tadi hanya diam tanpa mengerakan bibirnya sedikitpun. Namun ada yang aneh dari caranya memandangku, entah apa yang aneh itu tak bisa ku jelaskan karena yang ku rasakan hanyalah tatapan kosongnya kini telah penuh.
            Sesegera mungkin aku alihkan fikiranku dari imaji laki – laki itu.  “Ekhhmm…ada yang bisa saya Bantu bu?” tanyaku dengan ramah memulai percakapan. “Hiks…hikss….begini neng anak ibu…….anak ibu divonis terjangkit HIV neng. Ibu bingung sekali apa yang harus ibu lakukan saat ini makannya ibu datang ke sini untuk berkonsultasi. Ibu ingin memulihkan anak ibu. Setelah dia tahu bahwa dia di vonis terjangkit HIV  dia mengalami depresi berat. Sehari – hari dia hanya mengurung diri di kamarnya, terlebih setelah teman perempuannya pergi karena tidak mau menerima keadaannya dia jadi lebih sering mengamuk, menangis, tapi terkadang juga hanya melamun tanpa bisa di ajak bicara” jelasnya sambil terus terisak – isak. “Ibu hanya ingin dia kembali ceria seperti biasanya, seperti dulu lagi. Walaupun dia telah terjangkit HIV ibu ikhlas neng sama yang di atas yang penting anak ibu kembali ceria seperti dulu lagi” lanjut sang ibu.
            Tanpa disadari air mata keluar dari sela – sela mata sang anak dan akupun mencoba untuk masuk dan mencerna keadaan ini, mengartikan setiap kesedihan sang ibu dan mengerti arti setiap butir tetes air matanya.
            Dengan masih menggunakan etika aku meminta sang ibu meninggalkan kami berbicara berdua dengan anaknya. Sepertinya ibu itu cukup mengerti apa yang ku minta, dan dengan segera sang ibu pergi peninggalkan kami berdua di ruang kerjaku ini.
            Sekejap rasa lesuku ini hilang saat menatap matanya yang mulai penuh dengan berbagai kanyataan yang harus dia sadari sebelumnya. Ya tuhan di depanku, tepat di depanku duduk seorang lelaki seusiaku yang di jilai cukup tampan dengan keadaan yang tidak seharusnya. Terjangkit HIV di usianya yang semuda ini. Kebiasaannya memakai narkoba membuatnya terjerumus lebih dalam ke dalam lubang hitam yang akhirnya hanya membuatnya terpuruk. Namanya Rio Adijaya namun lebih sering di panggil Iyo. Nama manja dari sang ibu yang saat ini sedang bingung memikirkan nasib anaknya. Maklumlah dia adalah anak semata wayangnya.
            Cukup lama kami hanya saling beradu pandang. Saling membaca fikiran satu sama lain. Mencoba menjelajahi setiap centi imajinya kami masing – masing. Akhirnya aku beranikan diri mumbuka mulutku untuk berkata sesuatu walaupun memang aku masih begitu bingung harus di mulai dari mana aku berbicara. Yang aku fikirkan saat ini hanyalah bagaimana caranya aku bisa mendekatinya dalam waktu yang singkat dan mengajaknya berbicara. “hai boleh aku tahu siapa namamu? Dari tadi kita hanya berdiam diri saja tanpa tahu nama kita masing – masing” aku memulai percakapan sambil mengulurkan tanganku untuk sekedar berkenalan. Lama dia hanya menatap tangan dan mataku bergantian. “Untuk apa berkenalan dengan seorang wanita? Kau tahu aku di tinggalkan pacarku sendiri karena keadaanku yang seperti ini sekarang. Kau fikir nona yang cerdas dan terhormat siapa penghancur di dunia ini? WANITA !!” emosinya seketika membara. Akupun berusaha untuk tenang dan tidak menghiraukan emosiku sendiri. “Tuan yang pintar coba anda fikir kembali, kalau memang saya adalah salah satu dari wanita yang anda sebut tadi lantas apa alasan saya bekerja di tempat ini? Yang selama ini mencoba memulihkan ratusan bahkan mungkin ribuan orang sepertimu. Dan coba kau fikirkan ibumu. Apa beliau juga termasuk dari wanita – wanita yang anda sebutkan tadi? Yaa saya maklum apabila anda berbicara penuh emosi seperti ini justru saya bersyukur anda mau berbicara dengan saya padahal sebelumnya tidak ada yang bisa mengajakmu bicara sedikitpun kecuali angin. Ya kan?”
            Mungkin kau hanya ingin di pandang baik oleh orang lain sehingga kau bekerja di sini. Aku terpaksa berbicara karrena aku kesal pada perempuan sok pintar, sok baik seperti kalia.” Bicaranya semakin kasar dan mulai berani menunjuk – nunjuk wajahku.
            Dalam hati aku memang kesal di tunjuk – tunjuk seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi ini resikoku lagipula dia kan sedang dalam keadaan depresi berat jadi aku tidak bisa menyalahkan atas ketidak sopanannya. “OK apabila anda tetap mau menilai saya seperti itu. Saya tidak akan melarang dan tenang saja saya tidak akan marah sedikitpun. Malah mungkin saya bisa tertawa terpingkal – pingkal” jawabku mencoba untuk memancingnya ke dalam keheranan dan membuatnya berfikir keras karena menurutku itulah salah satu cara yang mudah agar emosinya dapat cepat turun. Aku hanya tersenyum melihat wajahnya yang sedari tadi teheran – heran atas perkataanku. “Maksudmu apa? Memangnya aku lucu untukmu?” tanyanya heran walaupun masih sedikit emosi. “Ya seorang yang depresi dapat begitu mudah ku pancing hanya dengan mengajak berkenalan. Apa jangan – jangan ini yang kau tunggu? Sedari tadi ku lihat kerjamu hanya memperhatikanku” serangku hanya untuk mencoba dekat dengannya secepat mungkin. Tidak lupa ku lempar senyum semanis mungkin padanya walau sebenranya aku ingin menjitaknya karena perkataannya yang begitu angkuh dan menghina perempuan sedemikian rupa dengan argumennya.
            Diapun memalingkan pandangannya dari wajahku, “PD sekali kau bicara nona cantik. Secantik apapun kau aku tidak akan pernah tertarik. Kau tahu nona aku ini penderita HIV yang sudah cukup parah. Tidak akan ada seorangpun yang mau dekat denganku sekarang jadi tak perlu kau berpura – pura baik padaku. Karena aku tahu sebenarnya kau juga jijik kan padaku? Kau mau dekat denganku karena memang ini tuntutan kerja. Sudahlah mengaku saja” sergahnya membuatku semakin kesal tapi aku harus tetap sabar. Sabar….Sabar…..Sabar….
            “Siapa bilang tidak ada yang mau dekat denganmu sayang? Ibumu ! kamu lihat ibumu yang selama ini menyayangimu. Dia menangis karena kau tak amu bicara padanya. Kau menyiksa dirimu sendiri dengan berdiam seperti ini. Dan kau lihat aku sebagai orang yang bekerja di sini yang peduli akan kesembuhan mu, semangatmu, hidupmu, keceriaanmu. Jangan pandang aku sebagai wanita yang kau benci. Kau tahu tuan aku bekerja disini awalnya di tentang orangtuaku mereka bilang terlalu beresiko bekerja di sini. Tapi setelah aku jelaskan mereka setuju. Jadi apa kau masih mau menyebutku sebagai seorang wanita jahat yang bertopeng kebaikan agar di pandang baik orang?” jelasku lebih menekan. Dan diapun terdiam, hanya mengangguk – anggukan kepalanya sesekali. Ku fikir dia sudah sedikit mengerti apa yang ku maksud dari semua pembicaraanku ini.
            Dan yang membuatku kaget beberapa saat setelah dia terdiam tadi. Dia mengeluarkan air mata. Akupun terhanyut melihatnya. Entah apa yang ku fikirkan tiba – tiba saja tanganku mengusap linangan air mata yang jatuh di kedua pipinya. Dan entah apa pula yang membuatnya luluh, tiba – tiba saja dia tersenyum dan mengulurkan tangannya padaku. “Namaku Rio nona panggil saja aku Iyo” jelas aku kaget melihat perubahan sikapnya padaku, ku sambut uluran tangannya “Emm..a…aa. . .akku Icha senang kau bisa ramah padaku” kami saling beradu pandang dan saling melempar senyum.
            Aduh..tak terasa waktu telah menunjukan pukul enam sore. Waktu kok berjalan begitu cepat saat aku merasa sesuatu yang beda dalam hatiku.
            Terdengar dari luar suara orang mengetuk pintu, jelas itu sangat mengagetkanku karena saat itu fikiranku sedang melayang entah kemana yang pasti dalah angan yang begitu tenang dan bahagia karena ku berhasil memulihkan sedikit sikapnya. “Cha apa semua sudah selesai?” Tanya Mas Iful sambil membuka pintu. “Eh iya Mas, pembicaraanku terlalu lama yam as? Maaf aku sampai lupa waktu begini” jawabku merasa sedikit malu.
            Ternyata di belakang Mas Iful ada ibunya Rio mengikuti dengan wajah yang masih terlihat begitu cemas. Riopun berbalik menghadap pada ibunya dan melempar senyum manis pada ibunya. Sontak ibunya kaget dan sangat senang bukan main. Ibunya langsung memeluknya menciuminya dengan penuh kasih sayang.
            Rio membalikan badannya ke arahku dan berkata “Datanglah ke rumahku untuk sekedar memeriksaku mungkin bisa jadi aku depresi lagi karena tak dapat bertemu wanita sebaik dan secerdasmu”. Ya Tuhan senyumnya begitu lembut, dan ku balas senyumannya dengan senyuman dan anggukanku yang menandakan aku setuju bahwa aku akan datang ke rumahnya sewaktu – waktu.
            Ibunya mengucapkan terima kasih padaku dan pada senior – seniorku yang saat itu ada di ruang kerjaku sambil berpamitan untuk pulang.
            Setelah kejadian hari itu aku menghubungi ibunya untuk sekedar menanyakan bagaimana keadaan pasien. Menurutku itu sangat wajar, karena itu adalah salah satu kegiatan rutinku dalam mengecek keadaan pasien yang pernah datang ke kantorku sampai aku dapat memastikan pasienku benar – benar sembuh. Tapi untuk kali ini aku merasakan hal yang berbeda, perhatianku terasa lebih dari sekedar perhatianku pada seorang pasien. Namun ku kubur jauh semua itu karena aku fikir cinta hanya akan membuat kagiatanku terbatas. Lagipula aku berfikir tidak mungkin lah aku suka pada pasienku sendiri apalagi dia seorang penderita HIV. Mau di bilang apa aku? Bagaimana aku nanti jika aku menikah dengannya?
            Sesaat aku jadi teringat akan pertanyaan Rio padaku saat itu. Terlintas kembali pertanyaannya di dalam fikiranku, “Kau tahu nona aku ini penderita HIV yang sudah cukup parah. Tidak akan ada seorangpun yang mau dekat denganku sekarang jadi tak perlu kau berpura – pura baik padaku. Karena aku tahu sebenarnya kau juga jijik kan padaku? Kau mau dekat denganku karena memang ini tuntutan kerja. Sudahlah mengaku saja”. Jujur aku merasa malu saat mengingat pertanyaan itu. Tapi ahhh itu hanya fikiranku saja. Tak mungkin aku menjalin hubungan dengan pasienku sendiri.
            Ah sudah malam. Ini saatnya aku tidur. Dan kau tahu setiap malam Rio mengirimku message untuk sekedar mengucapkan selamat tidur atau menanyakan aktifitasku. Aku hanya menjawab fine – fine saja hanya sekolah dan bekerja di kantor.
            Tak terasa dua bulan telah berlalu, saat itu hari sabtu dan tiba – tiba saja Rio menelfonku untuk mengajaku ke rumahnya dia bilang orang tuanya ingin bertemu denganku dan mengajakku makan malam di rumahnya. Akupun tak dapat menolak ajakannya karena alasan orang tuanya yang memintaku datang malam itu. Diapun berjanji menjemputku pukul 07.00 malam minggu ini.
            Saat ini waktu telah menunjukan pukul 07.15 malam. Di depan rumah terdengar suara mobil berhenti, dan turunlah seorang lelaki yang tinggi dengan paras yang manis dari mobil Honda jazz putihnya. “Ayo nona kita segera berangkat!”, baiklah ayo aku sudah siap dari tadi” jawabku sambil teresenyum. Kamipun segera melaju menuju kediaman Rio dengan perjalanan sekitar 25menit.
            Akhirnya kami sampai di sebuah rumah yang berdiri megah dengan design yang begitu bagus dan menarik. Aku tak percaya di rumah bak istana itu aku di sambut sangat baik dan di hormati seakan – akan aku dalah dewi penyelamat bagi mereka.
            Tepat jam 08.00 kami makan malam bersama sambil banyak bertukar cerita. Aku merasakan kehangatan keluarga yang begitu dekat dan erat, sehingga ada hal yang membuatku sangat heran mengapa dengan keadaan keluarga yang seharmonis dan senyaman ini Rio bisa terjerumus pada narkoba. Apa yang kurang dari hidupnya? Tapi aku tak mau membahas hal ini dalam kebahagiaan mereka toh tugasku kini telah selesai, Rio telah kembali ceria seperti semula walaupun sebenarnya aku tahu jauh di dalam dirinya Rio merasakan rasa sakit yang teramat sakit. Namun setidaknya ketenangan dan keceriaan dapat sedikit dia rasakan. Hal itu cukup membuatku sangat lega.
            Ya Tuhan rasanya aku telah jatuh cinta padanya. Tapi kenapa harus padanya? Mengapa secepat ini. Sebenarnya hati ini terasa begitu gelisah, tapi inilah yang ku rasakan bahwa aku memang mencintainya tak peduli bagaimana keadaannya, dan barapa lama aku dapat bersamanya.
            Kalian tahu kawan apa yang terjadi saat makan malam itu berlangsung. Bayangkan di depan orang tuanya dia berkata hal yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Dia memegang tanganku dan menatapku penuh arti, “Cha apa kamu juga merasakan apa yang aku rasakan sejak aku bertemu denganmu, melihatmu, dan bicara denganmu? Aku rasa aku mencintaimu Cha. You are my true love. I know it from your eyes. I know U feel this n u love me. I know you are the best for me. You are my special little lady n the one that’s make me crazy, of all the girl I ever know”. Ya Tuhan aku bingung dengan keadaanku saat ini tapi akupun begitu mencintainya dan aku yakin akan hal ini.
            “Ta….tapi aku belum mengenalmu Yo !” timpalku lirih sejujurnya aku ingin langsung menjawab bahwa perasaanku sama dengannya. “Please babe, terima aku dan beri aku kesempatan untuk mencintaimu aku tidak akan pernah mengecewakanmu aku janji” tutrnya meyakinkanku.
            Mata kami saling berpandangan satu sama lain lama sekali, sama seperti saat pertama kami bertemu di kantor dan rasa aneh ini menjadi semakin kental. Entah apa yang merasuki fikiranku saat itu tiba – tiba saja aku menjawab “Ya Rio aku merasakan semua itu sejak awak aku menatap matamu. Aku juga mencintaimu setulus hatiku. Mungkin ini memang terlalu cepat tapi inilah cintaku yang tulus” akget saat ku melihat air matanya terurai lagi untuk yang ke dua kalinya di depanku.
            Ku lirik kedua orang tuanya dan mereka tersenyum.
            Hubungan kami ini ternyata berjalan sangat mulus hingga 2tahun lebih, kau tahu kawan? Kami telah bertunangan. Untuk penyakitnya aku rasa dia telah mengalami banyak peningkatan yang sangat baik. Itu yang aku tahu darinya dan dari keluarganya dan di depanku pun dia tak pernah terlihat seperti orang yang sedang sakit parah. Dia terlihat gagah, tegar, ceria, tak ada rasa sakit da keluhan sedikitpun di matanya.
            Setiap hari kami bertemu tanpa istirahat dan tanpa bosan. Seakan dialah pelindungku selama ini. Nyaman dan tenang berada di dekatnya.
            Namun aku rasakan hal yang aneh dalam satu bulan terakhir. Jarang sekali dia menemuiku, menelfonku pun hanya sesekali saja. Aku bertanya pada orang tuanya tapi mereka menjawab Rio baik – baik saja dan wajah mereka tak pernah menunjukan kebohongan apapun, tak terlihat ada hal yang mereka sembunyikan. Aku tak berfikir macam – macam padanya karena aku percaya penuh padanya. Aku hanya berfikir bahwa dia sedang sibuk dengan urusannya sendiri dan aku mengerti itu.
            Sekitar satu minggu ini Rio benar – benar tak ada kabar. Aku menghubunginya namun dia selalu bilang dia sangat sibuk. Akupun mencoba untuk lebih tenang tanpa berfikir macam – macam.
            Kawan….malam ini adalah tepat tanggal 29 Juni , dan tanggal 30 besok tepat hari ulang tahunku yang ke 19. Namun entah kenapa tak ada ucapan selamat ulang tahun darinya. Aku berfikir mungkin saking sibuknya dia sehingga dia lupa hari ulang tahunku. Namun tepat jam 10 malam ibunya menelfonku untuk mengucapkan selamat ulang tahun padaku, dan menyampaikan salam Rio padaku. Ibunya bilang Rio sedang di luar kota bersama ayahnya. Malam itu aku sedikit tenang sambil menikmati kesetiaanku padanya.
            Saat ini tepat pukul 12.00 tengah malam handphoneku berdering. Betapa kagetnya aku ternyata Rio yang menelfonku, segera aku jawab telfonnya. “Hallo…assalamualaikum Rio” sapaku ramah. “Waalaikumsalam bidadariku yang cantik. Aku fikir kamu marah padaku, awal aku takut sekali kau ceramahi” sambil tertawa mengejeku. “Ah kenapa harus marah? Aku harus bisa mengerti kegiatanmu Yo, waktumu bukan hanya untukku”aku mencoba tenang untuk meyakinkannya. “Terima kasih saying atas pengertianmu. Oh ya selamat ulang tahun dan maaf malam ini aku tak bisa datang seperti biasanya.hahahahaa…umurmu semakin tua ya?”. “Terima kasih saying. Tidak apa – apa aku mengerti. Oh ya Rio kenapa suaramu berbeda? Apa kamu sakit?” tanyaku gelisah sekali.
            “Ah tidak aku hanya sedang kedinginan saja di sini. Kau tenang saja. Oh ya besok sore kau datang ya ke rumah ada kejutan untukmu dariku. Besok tepatnya kau berulang tahun kan? Aku tunggu kedatanganmu, jangan sampai kau tidak datang ya!” rayunya agar aku datang. “Ya syukurlah kalau kau tak apa – apa. Baiklah besok aku datang jam 3 sore ya!” telfon pun seketika terputus walaupun ada perasaan tidak enak dalam hatiku. Hingga aku tidak bisa memejamkan mataku semalaman. Ah mungkin karena aku terlalu senang akan di beri kejutan olehnya.
            Keesokan harinya aku berdandan secantik mungkin untuk sedikit menyenangkan hatinya, dan tidak lupa ku masukan sepasang baju putih ke dalam tasku. Baju itu bertuliskan I LOVE ICHA dan I LOVE RIO. Yang rencananya akan kami pakai saat liburan ke Bali bulan depan nanti bersama keluarganya.
            Seperti biasa perjalanan ke kediaman Rio hanya sebentar, dan setelah 30 menit aku sudah sampai di depan rumahnya. Kenapa ramai sekali disana? Ada apa? Apa ini kejutan untukku? Tapi kenapa harus sebanyak ini tamu yang dia undang hari inn?
            Tibalah aku tepat di depan rumahnya. Aku melihat seseorang terbujur kaku tertidur di atar karpet di selimuti kain putih. Ya Tuhan siapa yang meninggal ? ada apa ini sebenarnya?
            Tiba – tiba saja ibunda Rio menghampiriku, memeluku, menangis, menciumiku, dan aku masih berdiri kebingungan menatap kosong mayat yang terbujur kaku di depanku. Ya Allah apa yang ku fikirkan ini sama dengan kenyataan yang sekarang di depan mataku? Semoga saja tidak.
            Ini hari ulang tahunku, di dalam tasku ada sepasang baju yang akan kami pakai liburan nanti. “Cha kamu tabah ya saying, ini kehendak Allah” ibu mengawali pembicaraan.
            Ya Tuhan ternyata yang tadi aku fikirkan benar. Aku menjerit menangis berlari memeluk sosok yang sangat ku cintai kini terbujur kaku menunggu saatnya di kuburkan. “Rio bangun…Rio…bangun… lihat ini baju yang sempat kau pesan padaku untuk liburan kta nanti. Lihat Rio baguskan? Lihat Rio … lihat. Ayo bangun Rio bangun.. kau berjanji tak akan tinggalkan aku sendiri…Rio bangun !” tangisku tedengar begitu keras. Tak bisa ku berbicara lagi. Kesedihan masih merajaiku.
            Sampai akhirnya Rio lenyap bersama tanah. Beristirahat di tempat peristirahatan terakhirnya. Dan aku….aku….aku entah bagaimana. Aku mengalami beratnya hipud yang pernah Rio alami hingga dia depresi.

Terlalu cepat ku menyayangimu
Tak cukup bercerita
Namun terlanjur ku mencintaimu
Meski ku tak mengenalmu

Hingga akhirnya ku terjebak
Dalam kesalahan
Tuk mencintaimu
Hingga kini aku tak mampu
Tuk melepaskan diriku
Dan melupakanmu


Rio satu hal yang perlu kau tahu, kau selalu ada di hatiku di cintaku dan di hidupku. Aku yakin kau tetap menjagaku saat ini. Dan aku berjanji padamu aku akan tetap bekerja di kantor ini menolong orang – orang sepertimu untukmu…
Untukmu….. untukmu….. untukmu….. Love you Rio. You are my true love.






~TAMAT~